Seruan Nicho Silalahi: Tolak Vaksin TBC, Singgung Bill Gates dan Agenda Global, Aksi Turun ke Jalan Direncanakan

Fatahillah313, Jakarta, 21 Mei 2025 — Nicho Silalahi, aktivis media sosial yang kerap jadi sorotan, kembali mengguncang dunia maya dengan seruan kontroversialnya. Melalui akun X (dulu Twitter), Nicho mengajak masyarakat Indonesia menolak vaksin Tuberkulosis (TBC) yang menurutnya terkait dengan sosok filantropis dunia, Bill Gates.


Dalam unggahannya yang cukup tajam, Nicho menulis:

> “Saya Nicho Silalahi mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menolak vaksin TBC si Bill Gates jahanam itu! Selamatkan jiwa keluargamu dari agenda elit global yang ingin melakukan depopulasi!”

Tidak hanya berhenti di dunia maya, Nicho mengumumkan rencana aksi damai bertajuk “Aksi Simpatik Rakyat Menolak Vaksin TBC” yang akan berlangsung pada Jumat, 23 Mei 2025. Aksi dimulai di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, dan akan berlanjut dengan pawai motor menuju Gedung DPR RI. Aksi ini digagas oleh Aliansi Rakyat Peduli Kesehatan dengan slogan “Selamatkan Jiwa Keluarga Kita.”

Menanggapi kehebohan ini, seorang tokoh ormas Sulawesi Selatan, yang dikenal dengan inisial UFN, mengajak masyarakat untuk lebih tenang dan mendoakan agar bangsa Indonesia tidak kembali mengalami kesulitan seperti masa pandemi COVID-19 lalu.

UFN mengingatkan bahwa pada masa pandemi, banyak masyarakat merasakan keterbatasan yang berat — mulai dari larangan bepergian hingga kewajiban vaksin yang membuat banyak orang sulit beraktivitas.

Dengan penuh harap, UFN menyampaikan doa tulusnya:

> “Ya Allah, lindungilah bangsa kami dari ujian yang terlalu berat dan tekanan yang membelenggu kebebasan. Jangan biarkan kami kembali terperangkap dalam situasi sulit yang membatasi ruang gerak dan menimbulkan rasa takut.

Anugerahkanlah kepada para pemimpin kami kebijaksanaan dan ketulusan agar setiap keputusan yang diambil benar-benar membawa kebaikan dan kesejahteraan bagi rakyat.

Ya Allah, karuniakanlah kami kesehatan, kedamaian, dan rasa aman agar kami dapat menjalani hidup dengan penuh harapan dan kebersamaan.

Amin ya Rabbal ‘Alamin.”

Saat ini, publik menanti dengan penuh harap klarifikasi dan kebijakan pemerintah yang transparan dan melibatkan masyarakat secara aktif terkait vaksin TBC ini. Apakah pengalaman masa lalu akan terulang, ataukah akan hadir pendekatan baru yang lebih bijak dan humanis?