Pesan Penting Habib Taufiq Assegaf: Jangan Terjebak Isu Nasab, Fokus pada Masalah Besar Bangsa

Fatahillah313 - Di kawasan Ketapang Besar, Ampel, Surabaya, setiap Senin kedua dan Senin keempat malam selalu menjadi momen yang dinanti jamaah. Majelis Taklim rutin bersama Habib Taufiq bin Abdul Qadir Assegaf hadir bak oase rohani di tengah padatnya aktivitas kawasan Ampel yang terkenal dengan peziarah, pedagang, dan suasana khas pasar Arab.

Majelis malam itu mengangkat tema Taqwa. Dengan gaya penyampaian yang lugas, sarat dalil, dan humor halus, Habib Taufiq membuat jamaah larut dalam kajian. Setelah materi selesai, tibalah sesi tanya-jawab.

Seorang jamaah mengungkapkan kegelisahan tentang maraknya cacian terhadap para sadaah Ba‘alawi di media sosial. Ia bimbang, karena setiap kali membela, komentar justru memicu hinaan lebih banyak terhadap para habaib.

Habib Taufiq tersenyum, lalu memberikan jawaban yang membuat suasana hening:
“Sudah… jangan lagi ditanggapi masalah nasab di media. Itu murni agar kasus-kasus besar nasional tertutupi. Tidak ada yang bersuara, semua disibukkan dengan isu nasab yang sebenarnya rapuh. Tulis saja tentang korupsi, tentang PIK 2, dan ungkap kasus-kasus besar lainnya. Kita sedang diupayakan untuk melupakan masalah-masalah besar: korupsi, ketidakadilan, dan lainnya.”
Pesan ini bukan sekadar nasihat pribadi. Habib Taufiq mengajak umat untuk mengarahkan energi pada perjuangan yang tepat. Membela kehormatan ulama memang penting, namun jangan sampai terjebak “perang komentar” yang hanya menguntungkan pihak yang ingin menutupi isu besar.

Korupsi yang merampok harta rakyat, penguasaan tanah oleh segelintir orang, hingga kebijakan yang menindas masyarakat kecil adalah masalah inti yang harus diperjuangkan. Sementara isu nasab hanyalah panggung pengalihan.

Dari majelis itu, ada dua pelajaran penting yang bisa dibawa pulang:

  1. Ketenangan hati – tidak semua serangan di media harus dihadapi secara frontal.
  2. Kesadaran strategis – arahkan perhatian pada pertarungan wacana yang benar-benar berdampak bagi umat dan bangsa.
Di tengah derasnya arus informasi, pesan Habib Taufiq menjadi pengingat: 
“Jangan sibuk di isu yang mereka mau, sampai lupa pada isu yang kita harus perjuangkan.”


(as)