Fatahillah313, Jakarta - Polemik keaslian ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) kembali meledak.
Kali ini bukan sekadar soal siapa dosen pembimbing skripsi, tetapi klaim yang jauh lebih mendalam:
Kasmudjo, nama yang bertahun-tahun dikaitkan dengan Jokowi, disebut tidak mengenal Jokowi sama sekali.
Jika pernyataan ini benar, maka publik sedang menyaksikan salah satu skandal narasi akademik paling serius dalam sejarah politik Indonesia modern.
Pernyataan keras itu diungkap Rismon Sianipar, ahli digital forensik yang kini berstatus tersangka dalam kasus dugaan penyebaran informasi ijazah palsu Jokowi.
Status hukum Rismon memang kontroversial, tetapi justru itulah yang membuat pernyataannya kian menggelegar:
mengapa klaim sepenting ini tak pernah dibantah secara tegas dengan bukti terbuka?
Pak Kasmudjo bukan hanya membantah sebagai dosen pembimbing skripsi. Informasi terakhir, beliau bahkan tidak kenal sama sekali dengan Jokowi,
ujar Rismon, dikutip dari Kanal YouTube Official iNews, Selasa (9/12/2025).
Dari “Pembimbing Skripsi” ke “Tak Kenal Sama Sekali”
Publik patut mencatat dengan jernih bagaimana narasi akademik Jokowi terus bergeser:
- Awalnya disebut dosen pembimbing skripsi
- Lalu dikoreksi hanya pembimbing akademik
- Kini muncul klaim: tidak saling mengenal sama sekali
Dalam dunia akademik, mustahil seorang mahasiswa tidak mengenal dosen pembimbing akademiknya, apalagi jika nama dosen tersebut berulang kali diklaim dalam narasi publik oleh sang mahasiswa sendiri.
Jika benar Kasmudjo tidak mengenal Jokowi, maka pertanyaannya menjadi brutal dan tak terelakkan:
👉 Siapa yang pertama kali mengaitkan nama Kasmudjo dengan Jokowi?
👉 Atas dasar apa klaim tersebut disebarkan selama bertahun-tahun?
👉 Mengapa klarifikasi baru muncul setelah polemik membesar?
Rismon Dijadikan Tersangka, Substansi Menguap?
Alih-alih menjawab substansi, negara justru menyeret Rismon Sianipar ke jalur pidana.
Menjadikan pembawa pesan sebagai tersangka tidak otomatis mematikan fakta.
UGM: Mengapa Diam?
👉 Siapa yang pertama kali mengaitkan nama Kasmudjo dengan Jokowi?
👉 Atas dasar apa klaim tersebut disebarkan selama bertahun-tahun?
👉 Mengapa klarifikasi baru muncul setelah polemik membesar?
Rismon Dijadikan Tersangka, Substansi Menguap?
Alih-alih menjawab substansi, negara justru menyeret Rismon Sianipar ke jalur pidana.
Langkah ini menuai kecurigaan luas.
Apakah proses hukum ini bertujuan menegakkan hukum, atau membungkam pertanyaan yang belum terjawab?
Menjadikan pembawa pesan sebagai tersangka tidak otomatis mematikan fakta.
Justru sebaliknya, publik semakin bertanya:
jika klaim itu salah, mengapa tidak dibantah dengan bukti dokumen, bukan dengan kriminalisasi?
UGM: Mengapa Diam?
Sorotan kini tajam mengarah ke Universitas Gadjah Mada (UGM). Sebagai institusi akademik, UGM seharusnya menjadi benteng kebenaran ilmiah, bukan penonton pasif di tengah badai.
Yang ditunggu publik sederhana:
Diamnya kampus hanya memperkuat kecurigaan bahwa ada sesuatu yang tidak ingin dibuka ke ruang publik.
Skandal Akademik atau Manipulasi Narasi?
Yang ditunggu publik sederhana:
- Tampilkan dokumen pembimbing akademik
- Buka arsip resmi
- Jelaskan siapa membimbing siapa, kapan, dan dalam kapasitas apa
Diamnya kampus hanya memperkuat kecurigaan bahwa ada sesuatu yang tidak ingin dibuka ke ruang publik.
Skandal Akademik atau Manipulasi Narasi?
Polemik ini telah melampaui isu personal Jokowi.
Ini adalah ujian integritas negara, kampus, dan sistem kekuasaan.
Bila benar narasi akademik seorang presiden dibangun di atas klaim yang tidak konsisten, maka dampaknya bukan hanya reputasi individu, melainkan kepercayaan publik terhadap institusi.
Pertanyaannya kini bukan lagi “siapa dosen pembimbing Jokowi”, melainkan:
🔥 Apakah publik selama ini disuguhi cerita yang direkayasa?
Pertanyaannya kini bukan lagi “siapa dosen pembimbing Jokowi”, melainkan:
🔥 Apakah publik selama ini disuguhi cerita yang direkayasa?
🔥 Apakah kebenaran dikalahkan oleh kepentingan politik?
🔥 Siapa yang paling diuntungkan dari kaburnya fakta?
Selama dokumen asli tidak dibuka dan pertanyaan mendasar tidak dijawab, polemik ini tidak akan mati, dan tidak pantas diminta mati.
Selama dokumen asli tidak dibuka dan pertanyaan mendasar tidak dijawab, polemik ini tidak akan mati, dan tidak pantas diminta mati.
(as)
#SkandalIjazah #JokowiUGM #Kasmudjo #KebenaranAkademik #BukaDokumen #RismonSianipar #UGMHarusJelas

