Menjaga Bekasi Tetap Kondusif: Sinergi Ulama dan Jawara di Tengah Pusaran Aksi Massa


Fatahillah313, BEKASI - Di tengah meningkatnya suhu politik dan potensi aksi massa yang dapat memicu ketegangan, sebuah pemandangan langka dan penuh makna muncul di Bekasi. Sejumlah tokoh berpengaruh, mulai dari ulama, habaib, hingga jawara, bersatu dalam satu forum untuk menyuarakan pesan damai. Aksi ini menjadi pengingat bahwa aspirasi dapat disampaikan tanpa harus mengorbankan ketertiban umum dan keamanan wilayah.

Seruan Damai Menggema

Pesan utama yang diusung oleh para tokoh ini sangatlah jelas: menjaga Bekasi Raya tetap aman dan kondusif. Peserta yang hadir, di antaranya Ustadz Taufik Hidayat, S.H., secara gamblang mengimbau agar para demonstran tidak terjebak dalam aksi anarkisme. 
"Jangan sampai ada yang anarkisme, kita harus sama-sama jaga marwah Bekasi," ujarnya.
Senada dengan Ustadz Taufik, tokoh sentral dari Jawara Jaga Kampung Nusantara (JAJAKA), Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy Al-Bantani, S.Pd., M.Pd., Gr., juga menyampaikan pesan serupa. Ustadz Abu Fayadh menekankan pentingnya menjaga fasilitas umum, yang merupakan aset bersama. "Kita jangan sampai menghancurkan fasilitas umum. Fasilitas itu milik kita bersama. Kalau rusak, kita semua yang rugi," tegasnya.

Kolaborasi Tokoh Lintas Elemen
Kehadiran berbagai tokoh dari spektrum yang berbeda menunjukkan kuatnya kolaborasi dalam menjaga stabilitas sosial di Bekasi. Beberapa nama besar yang turut serta dalam forum ini antara lain:
    • KH. Masthuro Rohily, S.Ag.
    • KH. Aang Khunaifi Shobri, S.Pd.I.
    • Ustadz Dede Abu Syahid dari FPI Kabupaten Bekasi.
    • Baba HK Damin Sada, yang dikenal sebagai Ketua Umum JAJAKA.

Keberagaman latar belakang mereka, dari ulama karismatik hingga pimpinan organisasi massa yang memiliki basis kuat di masyarakat, memberikan bobot tersendiri pada seruan ini. Mereka menyadari bahwa suara mereka didengarkan dan dihormati oleh banyak pihak, sehingga tanggung jawab untuk menyerukan perdamaian menjadi sangat penting.

Peran Strategis Jawara dalam Menjaga Kedamaian
Peran JAJAKA dan para jawara dalam pertemuan ini patut disoroti. Selama ini, jawara seringkali digambarkan sebagai sosok yang keras dan tegas. Namun, dalam konteks ini, mereka menunjukkan wajah lain: sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

Baba HK Damin Sada, sebagai Ketua Umum JAJAKA, menjadi representasi dari kekuatan masyarakat akar rumput yang berkomitmen untuk menjaga kampung halamannya. Visi "Jawara Jaga Kampung Nusantara" bukan hanya slogan, melainkan sebuah komitmen nyata untuk memastikan lingkungan tetap aman, damai, dan terhindar dari segala bentuk kekerasan, termasuk dalam aksi unjuk rasa.
"Kami, para jawara, ada untuk menjaga. Bukan untuk merusak. Kami bersinergi dengan ulama, dengan pemerintah, untuk pastikan Bekasi tetap aman," jelas Baba HK Damin Sada.


Pelajaran dari Bekasi: Solusi Damai Adalah Kunci
Apa yang terjadi di Bekasi memberikan pelajaran berharga bagi daerah lain. Bahwa aspirasi dan kritik terhadap pemerintah atau kebijakan dapat disalurkan melalui cara-cara yang beradab. Sinergi antara tokoh agama dan pemimpin komunitas seperti jawara terbukti efektif dalam meredam potensi konflik.

Di tengah era informasi yang serba cepat dan mudahnya provokasi menyebar, forum semacam ini menjadi semacam benteng moral. Mereka tidak hanya mengimbau, tetapi juga memberikan teladan. Dengan demikian, harapan agar "Kota dan Kabupaten Bekasi tercinta tetap Kondusif dan aman selalu" bukan sekadar impian, melainkan sebuah realitas yang bisa diwujudkan.

Sebagai penutup, pesan yang disampaikan oleh para tokoh ini adalah cerminan dari kearifan lokal yang mendalam: perbedaan pendapat boleh saja ada, namun persatuan dan kedamaian harus tetap di atas segalanya.



(as)
#BekasiKondusif #BekasiAman #JawaraJagaKampung #UlamaJagaNegara #AksiDamai #TolakAnarkisme #BekasiRaya #SinergiUlamaJawara #JagaFasilitasUmum