Geruduk Kejagung! Drama Panas Silfester Matutina & Tuntutan Khozinudin Cs Bongkar Dugaan Intervensi Hukum

Fatahillah313, Jakarta – Ketegangan kembali memuncak di Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) RI, Jumat siang, ketika tim kuasa hukum dan pendukung Silfester Matutina yang dipimpin Ahmad Khozinudin datang langsung untuk menyampaikan protes keras. Aksi ini disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube dengan tajuk “Kabar Terbaru Silfester! Khozinudin Dkk Geruduk Kejagung!” dan sontak menjadi sorotan publik.

Kasus  ini di latarbelakangi Silfester Matutina, yang telah berstatus terpidana dalam kasus hukum tertentu, seharusnya sudah menjalani eksekusi sesuai putusan pengadilan. Namun hingga kini, Silfester masih bebas berkegiatan, bahkan beberapa kali terlihat menghadiri acara publik. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar di masyarakat: mengapa vonis pengadilan tidak segera dieksekusi?

Ahmad Khozinudin, pengacara yang juga dikenal sebagai aktivis hukum, menilai ada indikasi kuat bahwa proses penahanan Silfester dihambat oleh pihak-pihak berkepentingan. “Kami menduga ada intervensi dari orang besar yang membuat Kejaksaan belum bertindak,” ujarnya dalam siaran langsung tersebut.

Aksi di Kejagung ini tayangan live berdurasi lebih dari satu jam itu, terlihat rombongan Khozinudin Cs membawa dokumen, spanduk, dan berusaha menemui pejabat Kejagung untuk menyampaikan desakan eksekusi. Suasana menjadi panas ketika beberapa anggota rombongan melontarkan kritik keras di depan gedung.

Mereka menuntut Kejaksaan Agung:
    1. Segera mengeksekusi putusan pengadilan terhadap Silfester Matutina.
    2. Mengungkap pihak yang diduga menghalangi proses hukum.
    3. Memberikan klarifikasi resmi ke publik terkait keterlambatan eksekusi.
Beberapa orator dalam aksi itu bahkan menyebut bahwa lambannya proses ini bisa menjadi preseden buruk bagi penegakan hukum di Indonesia. “Kalau orang yang punya jaringan kuat bisa lolos dari eksekusi, apa gunanya hukum?” ucap salah satu peserta aksi.

Ada dugaan Intervensi dan Isu ‘Orang Besar’, Isu bahwa Silfester dilindungi oleh tokoh berpengaruh menjadi bahan perbincangan panas di media sosial. Walau tidak menyebut nama, Khozinudin dan timnya memberi sinyal bahwa pihak tersebut memiliki posisi strategis yang dapat memengaruhi proses hukum.
“Kalau tidak ada intervensi, tidak mungkin Kejaksaan segan untuk menjalankan putusan,” kata Khozinudin di hadapan kamera.

Hingga berita ini dibuat Kejagung belum merespons, pihak Kejaksaan Agung belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait aksi ini. Juru bicara Kejagung sebelumnya hanya menegaskan bahwa setiap eksekusi akan dilakukan sesuai prosedur dan menunggu kelengkapan administrasi. Namun pernyataan ini dinilai oleh publik terlalu umum dan tidak menjawab substansi masalah.

Reaksi Publik
Potongan video aksi “geruduk Kejagung” ini ramai dibagikan ulang di media sosial. Banyak warganet mendukung langkah Khozinudin Cs karena dianggap berani melawan dugaan mafia hukum. Namun tak sedikit pula yang bersikap skeptis, mengingat aksi protes seperti ini sering kali berakhir tanpa hasil konkret.

Implikasi Kasus Ini
Jika dugaan intervensi benar adanya, kasus Silfester dapat menjadi ujian besar bagi integritas Kejaksaan dan sistem hukum Indonesia secara keseluruhan. Publik menunggu apakah Kejagung akan membuktikan independensinya atau membiarkan kasus ini menjadi contoh buruk bahwa hukum bisa dibeli.

Dari Aksi geruduk Kejagung oleh Khozinudin dan timnya dapat disimpulkan hal ini menambah babak baru dalam drama panjang kasus Silfester Matutina. Masyarakat kini menunggu langkah konkret Kejagung: apakah akan segera mengeksekusi putusan atau membiarkan kontroversi ini terus bergulir.