Fatahillah313 - Akhir-akhir ini, Non Muslim sibuk bicara “animal welfare”. Mereka marah lihat sapi disembelih sambil baca doa. Tapi santai lihat sapi dipukul pakai palu setiap harinya, disetrum pakai 400 volt, diseret di lantai pabrik sambil megap-megap.
Sementara di belahan Asia lain, hewan disiksa dulu biar katanya “rasanya lebih enak”. Anjing dipukuli pakai tongkat, ditusuk pakai besi panas dari anus, bahkan direbus hidup-hidup. Dan ini bukan urban legend: ini kenyataan industri daging di Cina, Vietnam, dan pasar-pasar gelap Asia Timur. Yaps itulah kuliner negeri non Muslim bahkan konon disebut sebut penyebab Covid 19 yang menewaskan ribuan orang.
Yang brutal siapa, yang disebut barbar siapa?
🔪 Dunia Modern Pakai Listrik, Islam Masih Pakai Doa
Mari lihat apa yang disebut “manusiawi” oleh dunia industri:
Stunning listrik: 400–600 volt dialirkan ke otak sapi. Gagal sedikit, otak tetap sadar, tubuh lumpuh. Jadi, hewan sadar sepenuhnya waktu dipotong dan dikuliti.
Gas CO₂: Babi ditutup diruangan, tak bisa nafas, kemudian dicekoki gas di chamber. Babipun megap-megap, menjerit hingga kejang kejang selama 20-30 detik. Hewan sangat setres dan tersiksa sebelum kehilangan kesadaran. Setelah itu barulah leher hewan dipotong. Tapi katanya ini “lebih etis”.
Baik di Stuning maupun di Gas ada
Captive bolt pistol: Paku baja ditembakkan ke tengkorak sapi. Kalau kena tempat, hewan pingsan. Kalau meleset? Pingsan sebentar, dia digantung, disayat bahkan dikuliti dia lalu sadar lagi pas perut dibelah.
🕌 Islam? Satu Pisau, Satu Doa, Satu Tanggung Jawab
• Nggak boleh menyiksa.
• Nggak boleh disembelih di depan hewan lain.
• Harus dengan pisau super tajam.
• Harus sekali sayat, secepat mungkin.
• Harus atas nama Allah.
Karena membunuh itu bukan cuma “proses”, tapi pengakuan: nyawa itu milik Tuhan.
Dan kita bukan pemilik, cuma hamba yang diberi izin.
📚 Medis dan Ilmiah? Justru Metode Halal Paling Masuk Akal
Studi EEG oleh Prof. Wilhelm Schulze, Jerman (1978):
Hewan yang disembelih secara Islam kehilangan kesadaran dalam 2–3 detik. Tidak ada sinyal rasa sakit di otak setelah sayatan arteri utama.
Jadi, kalau sapi masih gerak setelah disembelih, itu bukan karena sakit. Itu refleks. Mirip seperti ekor kadal yang masih gerak setelah putus sistem ototnya belum “mati listrik”.
Metode ini dipastikan
Sebaliknya, di metode stunning, sering terjadi hewan masih sadar namun menurut para ahli meski hewan sadar mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena ototnya lumpuh.
Efeknya? Banyak hewan dikuliti hidup-hidup.
🥩 Daging Halal: Lebih Cerah, Lebih Awet, Lebih Bersih
Kenapa daging sembelihan Islam lebih berkualitas?
Karena semua darah keluar.
Arteri utama dipotong, jantung masih berdetak, darah terpompa keluar maksimal. Itu penting, karena:
• Darah = tempat bakteri berkembang.
• Darah = cepat membusukkan daging.
• Darah = sumber rasa asam dan bau anyir.
Berbeda denvan tidak disembelih maka, bikin jantung berhenti → darah tidak keluar sempurna
• Akibatnya:
• Darah membeku dalam otot
• Daging cepat busuk
• Warna lebih gelap, rasa lebih asam
• Kontaminasi mikroba lebih tinggi
Jadi dari sisi fikih → bisa haram
Dari sisi kesehatan → lebih berisiko
Dari sisi etika → potensi penyiksaan besar
Studi dari Meat Science Journal (2010):
Daging dari sembelihan tanpa stunning lebih awet 3–5 hari lebih lama daripada yang disembelih setelah stunning.
Ciri-ciri daging halal:
• Warna merah cerah
• Tekstur padat
• Lebih kering permukaannya
• Lebih tahan simpan
Ciri daging hasil stunning:
• Warna gelap, seperti lebam
• Cepat lembek
• Lebih cepat basi
• Rentan terkontaminasi bakteri
Mau bukti?
Tanya tukang sate. Atau ibumu waktu masak rendang.
Mereka lebih jujur daripada label “premium” di kemasan daging beku.
😡 Ateis Takut Darah, Tapi Nggak Takut Dosa
Mereka sebut penyembelihan Islam “barbar”. Tapi diam saja waktu:
• Anjing dipukuli sampai mati di pasar Yulin, Cina karena katanya, “semakin sakit, semakin gurih.”
• Kucing dibakar hidup-hidup untuk “tuah”.
• Tikus dipotong kakinya satu per satu, biar “dagingnya penuh adrenalin”.
• Babi ditusuk besi panas dari anus sampai organ dalam terbakar demi “kebersihan daging”.
Lalu mereka bangga, karena prosesnya “higienis” dan “efisien”.
Sementara Islam, yang pakai doa dan larangan kekejaman, mereka sebut kuno dan tidak beradab.
🪦 Dalam Islam, Membunuh Hewan Itu Ibadah Bukan Otomatisasi Pabrik
Islam mengajarkan adab terhadap makhluk hidup, bahkan ketika ia akan disembelih.
• Tidak boleh menyakiti.
• Tidak boleh menunda penyembelihan.
• Tidak boleh menyembelih tanpa menyebut nama Allah.
• Tidak boleh menyembelih hanya untuk hiburan.
Karena menyembelih adalah pengakuan bahwa nyawa itu milik Tuhan bukan milik industri makanan cepat saji.
Kita tidak membunuh dengan voltase, tapi dengan tanggung jawab.
🔥 Kesimpulan:
Pisau Halal Lebih Manusiawi daripada Palu Industri
✔️ Daging halal = lebih segar, lebih bersih, lebih awet
✔️ Hewan halal = tidak disetrum, tidak ditusuk, tidak disiksa
✔️ Proses halal = ada doa, ada rasa hormat, ada rasa takut pada Tuhan
Sementara dunia modern menyembelih dengan:
• listrik,
• gas,
• palu,
• bahkan api dan tusukan anus.
Lalu menyebut semuanya “etis”, karena mereka punya laboratorium tapi tidak punya nurani.
“Keadaban bukan diukur dari seberapa sunyi hewan mati, tapi seberapa besar rasa tanggung jawabmu saat mencabut nyawanya.”
Dan Islam, sudah mengajarkannya sejak 1400 tahun lalu. Dengan pisau. Dengan doa. Dengan akhlak.
“Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat baik (ihsan) dalam segala hal. Jika kalian membunuh, maka bunuhlah dengan cara yang baik. Jika kalian menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya.”
📚 HR. Muslim no. 1955
✔️ Daging halal = lebih segar, lebih bersih, lebih awet
✔️ Hewan halal = tidak disetrum, tidak ditusuk, tidak disiksa
✔️ Proses halal = ada doa, ada rasa hormat, ada rasa takut pada Tuhan
Sementara dunia modern menyembelih dengan:
• listrik,
• gas,
• palu,
• bahkan api dan tusukan anus.
Lalu menyebut semuanya “etis”, karena mereka punya laboratorium tapi tidak punya nurani.
“Keadaban bukan diukur dari seberapa sunyi hewan mati, tapi seberapa besar rasa tanggung jawabmu saat mencabut nyawanya.”
Dan Islam, sudah mengajarkannya sejak 1400 tahun lalu. Dengan pisau. Dengan doa. Dengan akhlak.
“Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat baik (ihsan) dalam segala hal. Jika kalian membunuh, maka bunuhlah dengan cara yang baik. Jika kalian menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya.”
📚 HR. Muslim no. 1955