Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan


Fatahillah313, Jakarta - Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Joko Widodo alias Jokowi, hakim Mahkamah Konstitusi, Ketua Komisi Pemilihan Umum dan Ketua Badan Pengawas Pemilu di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada Rabu, 1 Mei 2024.

Aksi pembakaran gambar kepala negara itu terjadi pada menjelang malam sekitar pukul 18.00 WIB. Dua baliho yang mereka musnahkan itu dibawa ke lokasi oleh massa Aliansi Aksi Sejuta Buruh Indonesia (AASBI) dan Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) sejak tiba pada sekitar jam 14.00 WIB.

Baliho tersebut juga memajang wajah lima hakim Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan sengketa Pilpres 2024. Bersama mereka, disandingkan pula muka hakim konstitusi yang juga ipar Presiden Jokowi, yaitu Anwar Usman. Sementara di bagian bawah baliho itu terpampang kata-kata "Penjahat Demokrasi".

Sebelum massa membakar baliho tersebut, orator yang berada di salah satu mobil komando mengatakan massa akan mengakhiri aksi Hari Buruh. Namun, sebelum bubar, pria itu menyampaikan bahwa baliho bergambar Jokowi akan mereka bakar terlebih dahulu.

Orator itu mengatakan pembakaran wajah para pejabat itu merupakan wujud dari kemarahan dan kekecewaan terhadap pemerintah hari ini. "Yang semena-mena dan nyata-nyata sudah merusak demokrasi di negara ini," ujar dia.

"Kita sama-sama bakar dua ogoh-ogoh sebagai wujud kemarahan dan kekecewaan kepada pemerintahan, dari buruh, pekerja Indonesia, dan seluruh rakyat Indonesia," kata sang orator. Dia pun menutup orasinya dengan seruan, "hidup buruh!"

Massa aksi kemudian bergerak menyalakan api di bawah kedua baliho. Beberapa orang juga sempat menusuk gambar wajah para pejabat itu dengan galah bambu.

Saat aksi pembakaran berlangsung, lagu "Darah Juang" mengalun dari alat pengeras suara yang ada di lokasi. Sejumlah peserta aksi turut mengalunkan irama yang identik dengan aksi-aksi demonstrasi di Tanah Air itu.

Personel kepolisian yang ada di lokasi tampak memantau dari kejauhan. Mereka bersiaga di depan pagar area Monumen Nasional atau Monas, sekitar 50 meter dari baliho yang dibakar. Namun, para petugas tidak memberikan respons khusus terhadap aksi bakar-bakar itu.

Kembang api ikut meletus di atas patung kuda Arjuna Wijaya selagi api melahap baliho. Beberapa orang menyalakan suar berwarna hijau, merah, dan oranye. Asap berbagai warna membumbung di tengah massa aksi.


Sumber : TEMPO