
Namun belum lagi masyarakat bisa diubah persepsinya, sekarang mendadak muncul lagi Ujian Kedua bagi Polri dalam menangani kasus Ijazah Palsu JkW yang pernah mendapat predikat internasional sebagai Finalis OCCRP (Organized Crime and Corruption Reporting Project) tahun lalu tersebut. Sebagai pengingat OCCRP dalah jaringan jurnalis investigasi global yang didirikan pada tahun 2006 dan mengkhususkan diri dalam kejahatan terorganisir dan korupsi.
Ujian kedua ini adalah Viral munculnya pemberitaan adanya pihak-pihak (bahkan tokoh terkenal) yang dimungkinkan mengetahui bagaimana adanya Pembuatan Ijazah Palsu tersebut, yang ternyata bukan merupakan produk asli UGM namun hanya dicetak di kawasan Pasar Pramuka Salemba Jakarta. Adalah Bambang "Beathor" Suryadi (BBS) politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang berani membongkar cerita menghebohkan bak petir di siang bolong ini.
BBS bahkan dengan lantang berani menyebut bahwa Andi Widjajanto (AW) mantan Gubernur Lemhannas ke-17 dan mantan Sekretaris Kabinet (Sekab) JkW 2014-2015 pernah melihat langsung dokumen ijazah Jkw yang belakangan diyakini palsu itu. Hal itu terjadi saat persiapan pencalonan JkW pada Pilpres 2014, AW menjadi salah satu pihak yang sempat melihat dokumen tersebut. “AW belum sadar saat itu kalau "Ijazah" yang ia lihat adalah hasil cetakan 2012, saat JkW maju Pilgub DKI,” ungkap BBS dalam suaranasional.com/2025/06/13/beathor-andi-widjojanto-tahu-dugaan-ijazah-bodong-jokowi-dan-dibuat-tim-solo-di-jalan-pramuka-salemba/
Hal yang lebih membagongkan, BBS mengungkap bahwa Ijazah Palsu tersebut dibuat di Pasar Pramuka Salemba, Jakarta, oleh tim inti JkW yang dibawa langsung dari Solo. Tim tersebut terdiri dari David, Anggit, dan Widodo, yang kemudian bergabung dengan kader PDIP DKI seperti Dani Iskandar, Indra, dan Yulianto. Nama Widodo disebut sebagai aktor utama pembuat Ijazah Palsu tersebut, yang kini disebut-sebut menghilang sejak Bambang Tri, penulis buku JkW Undercover, membeberkan dugaan pemalsuan ijazah Palsu ke publik.
AW, sekalilagi menurut BBS, sempat terkejut saat mengetahui foto JkW di semua ijazah identik alias seragam, padahal seharusnya berbeda untuk tiap jenjang pendidikan. “AW harus berani bicara bahwa dia pernah melihat Ijazah Palsu itu. Jika tidak, ini jadi beban sejarah,” ujar BBS tegas sebagainana ditulis dalam link Suara Nasional diatas. "Pertemuan mereka terjadi di Jalan Cikini No. 69, Menteng. Di sanalah dibahas langkah cepat melengkapi berkas JkW ke KPUD DKI. Fakta ini tak bisa terus ditutupi,” kata BBS.
Berita diatas tidak hanya dimuat satu media saja, namun juga ada di Situs Jakarta Satu: jakartasatu.com/2025/06/12/hilang-misterius-beathor-aktivis-bernama-widodo-diduga-memalsukan-ijazah-jokowi-di-pasar-pramuka-salemba/ Berita yang sama dimuat di laman Gelora www.gelora.co/2025/06/beathor-ungkap-dugaan-ijazah-palsu.html?m=1 bahkan dalam platform X Oposisi Cerdas x.com/OposisiCerdas/status/1933653889288712252 Tak hanya itu sudah bisa dilihat juga melalui kanal YouTube QnC : youtu.be/nzMEcNTdBT4
Kembali menurut BBS, jika Ijazah Palsu versi Pasar Pramuka Salemba diatas terbukti, maka Universitas Gadjah Mada (UGM) akan dirundung malu dan paling dirugikan, padahal sudah telanjur menjadi (di) korban (kan) dan dijatuhkan citranya sehina-hinanya. Selaku Alumnus Asli dari UGM, kami bertiga (Saya bersama Dr Rismon Hasiholan Sianipar dan dr Tifauzia Tyassuma) makanya sangat geram dan mendesak agar semua pihak -khususnya UGM- mengutamakan kejujuran dalam bersikap. Alhamdulillah masih ada Pak Ir Kasmudjo yang dalam statemen terbarunya jelas membantah dan mementahkan klaim JkW selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan juga bukan Dosen Pembimbing Akademiknya, dimana kebohongan ini sempat dikatakannya semenjak Desember 2017 di Kampus Fak Kehutanan UGM.
Kesimpulannya, penjelasan panjang Bambang Beathor Suryadi tentang Pembuatan Ijazah Palsu JkW di Pasar Pramuka Salemba diatas (yang melibatkan nama-nama lain seperti Andi Widjayano, David, Anggit, Widodo, Dani Iskandar, Indra dan Yulianto) ini jelas harus jadii Ujian Kedua bagi Polri untuk segera menindaklanjuti kejelasannya dan tidak membiarkan hanya menjadi issue atau gossip yang berkembang di masyarakat. Kembali kita tunggu dan biarkan Rakyat Indonesia menjadi saksi bagaimana obyektivitas penanganan kasus Ijazah Palsu JkW ini dikemudian hari, meski kita tetap percaya Gusti Allah SWT tidak Sare ... #AdiliJkW dan #MakzulkanFufufafa
Oleh: Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes
) *Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes - Pemerhati Telematika, Multimedia, AI, OCB Independen - Minggu Pon 15 Juni 2025 atau 19 Besar 1958 taun Je